Gaul Salah Kaprah
"Eh, lo gak gaul bangets sih..."
Kayaknya, sebel banget ya kalau kita dibilang seperti itu. Kata 'Nggak Gaul' menjadi momok bagi sebagian teman-teman kita muslim. Padahal, belum tentu yang mengklaim dirinya 'Gaul Abis' itu tahu apa arti gaul yang sebenarnya. Nah Sobat muda, sebelum kita takut dicap 'Nggak gaul' perlu dong kita tahu apa arti gaul sebenarnya.
Berkenalan Dengan Gaul
Secara leksikal alias asal kata, gaul merupakan sebuah bentuk sistem pertemanan dan persahabatan. Gaul merupakan cara untuk menjalin relasi antar individu.
Dalam Pengertian ini, gaul tentu bukan merupakan sesuatu yang bermasalah. Bahkan gaul memiliki arti positif dimana seseorang individu dapat mengembangkan rasa sosialnya. Dan orang yang seperti ini biasanya memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas karena banyaknya relasi yang dia kenal.
Akan tetapi, lama-kelamaan istilah 'gaul' ini mengalami pergeseran. Teman-teman kita lebih suka kata 'gaul' ini digunaka buat orang yang penampilannya up to date, gadget-nya modern walaupun nggak begitu ngerti fitur-fitur yang ada didalamnya, banyak ngumpul-ngumpul walupun nggak jelas tujuannya, pokoknya segala hal yang mengacu kepada budaya kosmopolitan, budaya yang diimpor dari luar negri.
Padahal, budaya kosmopolitan itu memacu kaum muda untuk hidup mewah, materialitis, hedonis, konsumtif,dan tidak peka terhadap lingkungan sekitar.
Inilah fenomena yang dihadapi anak muda zaman sekarang. Disaat terjadi pertukaran budaya sebagai akibat globalisasi, merekalah yang pertama menjadi korban. Hal ini karena anak muda masih berada pada zona krisis identitas ideal yang mendongkrak popularitas. Nah, mereka merasa bahwa 'gaul' mampu memberikan pilihan yang tepat untuk menjadi identitasnya.
Parahnya, karakteristik 'gaul' ini justru banyak mengandung nilai negatif daripada positifnya. Seorang remaja yang ketularan sindrom 'gaul abis' rela untuk menghabiskan uangnya demi membeli pernak-pernik 'gaul'. Mereka rela menghabiskan waktunya untuk kongkow-kongkow nggak jelas dengan gengnya sampai lupa waktu sholat.
Orang yang ingit di cap gaul bahkan sudi untuk melawan orang tuanya. Dan nggak sedikit, untuk mendapatkan predikat gaul di komunitasnya, banyak yang rela untuk melakukan perilaku preman, seperti ditato, piercing (tindik), narkoba, dan minuman keras, yang sejatinya dirinya sendiri nggak menyukainya.
Nggak Gaul ? Emang Gue Pikirin ?
Makanya sobat muda, nggak perlu nervous kalau dibilang nggak gaul. Biarkan aja kita nggak gaul asal kita memiliki wawasan yang kita butuhkan dalam kehidupan kita.
Buat apa kita mengetahui secara detail perkembangan tren berpakaian, berdandan, dan sebagainya kalu itu hanya tren sesaat yang tidak memengaruhi kemajuan diri kita? Cukupla kita berpakaian yang rapi, santu dan menutup aurat.
Sebaliknya, ilmu-ilmu yang kita butuhkan (seperti ilmu agama) , life skill, dan ilmu yang bisa menunjang pekerjaan kita, itulah yang harus kita ketahui dan kita dalami. Buktikan bahwa prestasi gak akan digapai hanya dengan kata 'gau'.
Lebih penting lagi, nggak usah takut dibiliang gaul asal identitas kalian tetap syar'i. Biar saja orang bilang kuper dengan berjalan kemasjid untuk sholat 5 waktu. Nggak usah takut orang bilang kolot dengan kalian tetap aktif di pengajian.
Biasa aja dibilang nggak gaul dengan tidak tasyabbuh (menyerupai) dengan mengikuti orang kafir dalam cara pakaian dan kekhususan mereka lainnya. Anggap aja itu angin lalu.
"Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu" begitulah kata pribahasa.
Ingat, predikat 'gaul' nggak bernilai di sisi Allah ta'ala dan para malaikat-Nya. yang bernilai disisi Allah hanyalah predikat takwa :
ْإِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ الله أَتْقَكُم
"sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kalian" {QS. Hujurat : 13}
Boleh sih kalian gaul, tapi ingat, dalam artian positif lho. Kalian boleh gaul yang artinya supel, pandai berteman dan memiliki rasa kepekaan sosial yang tinggi. Silahkan gaul kalau itu artinya kalian mengadakan bakti sosial, mengunjungi panti asuhan, dan lain-lainnya.
Dan satu lagi patokan gaulnya, jangan menyelisihi syariat' ya. Nah, kalau itu gaulnya kalin, saya ancungi jempol deh.
Referensi :
- مجلة التصفية 16/ 66